ASI Eksklusif Bisa Tingkatkan IQ si Kecil
ASI memang telah diakui manfaatnya untuk ibu dan bayi. World Health
Organization (WHO) bahkan menyarankan para ibu yang baru saja
melahirkan untuk memberi bayi mereka ASI eksklusif selama enam bulan
pertama.
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa nutrisi dari ASI
mampu memberikan manfaat kesehatan untuk anak Anda. Selain meningkatkan
sistem imun, ASI mampu mengurangi risiko anak terkena asma dan
bakteri. Anak yang diberikan asi eksklusif pun bisa
terhindar dari kegemukan atau obesitas saat dirinya beranjak dewasa.
Tapi
ternyata, manfaat yang diberikan ASI tak cuma itu saja lho. Ternyata,
ASI pun bisa berikan manfaat kognitif pada anak, bahkan bisa
meningkatkan skor IQ anak, benarkah?
Beberapa penelitian
menunjukkan ASI dapat meningkatkan skor IQ seorang anak. Penelitian dari
Harvard University menunjukkan, anak yang diberikan ASI ternyata
memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik saat usianya 3 tahun.
Mereka pun memiliki skor IQ yang tinggi saat usianya 7 tahun. Skor IQ
bayi yang diberikan ASI di awal kehidupannya ini bertambah 4 poin.
Profesor
Michael Kramer, konsultan paeditrician di WHO pun membuat penelitian
serupa. Ia menemukan bahwa rata-rata anak yang diberikan ASI oleh ibunya
memiliki skor IQ yang tinggi saat dia berusia 6 tahun. ASI memiliki
peran dalam perkembangan kognitif seorang bayi. Sebab, dalam ASI
terdapat banyak lemak sehat Omega-3 yang sangat berguna untuk
perkembangan otak.
Memang secara deskriptif belum bisa dijelaskan
kenapa ASI bisa meningkatkan IQ dan kemampuan verbal seorang anak.
Menurut Prof Kramer, kemungkinan adalah kontak fisik dan emosional pada
saat menyusui membuat bayi mendengar banyak kata dari ibunya.
Namun,
dengan memberikan ASI bukan berarti Anda langsung bisa memiliki anak
dengan IQ seperti Einstein. IQ hanya meningkat sekitar 3-4 poin saja.
Poin utama tetap pada pendidikan yang diberikan keluarga dan interaksi
antara ibu dan anak.
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh ibu
untuk membangun kemampuan kognitifnya, "bermain dengan anak, rajin
mengobrol dengan anak, membaca bersama anak, memberikan makanan kaya
nutrisi, memberikan aktivitas fisik, dan tidak merokok, semua hal itu
bisa menstimulasi perkembangan kognitif si kecil," tutup Prof Kramer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar