Selasa, 30 September 2014

Penyebab susah buang air besar BAB

Penyebab susah buang air besar BAB

Sembelit, konstipasi atau sulit buang air besar tidak selalu dikarenakan kurangnya asupan serat dari sayur dan buah. Ada sejumlah penyebab lain yang mungkin tidak pernah Anda duga sebelumnya. Ini empat penyebab paling umum terjadinya sembelit, yang dihimpun Wolipop dari berbagai sumber.
1. Stres
Anda bisa saja mengalami masalah pencernaan akibat stres berkepanjangan. Saat stres, sistem syaraf pada usus besar juga ikut terpengaruh sehingga menyebabkan kontraksi pada perut berkurang. Hal ini mengakibatkan Anda lebih jarang merasakan keinginan untuk buang air besar dan pengeluaran racun-racun serta sisa makanan yang tidak tercerna pun terhambat.
2. Berhenti Olahraga Rutin
Orang yang rutin berolahraga, lalu berhenti melakukan rutinitasnya juga bisa mengalami susah buang air besar. Mengubah rutinitas yang telah terbiasa dialami tubuh akan memengaruhi berbagai sistem syaraf dan itu bisa membuat usus juga berubah dalam memproses makanan. Olahraga secara rutin adalah hal baik, jadi sebaiknya jangan dihentikan karena akan lebih banyak hal negatif yang akan Anda alami. Mulai dari kegemukan hingga sembelit contohnya.
3. Dehidrasi
Air sangat penting agar tubuh bisa terus menjalankan fungsi organnya dengan maksimal. Kurang minum air tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja tubuh termasuk sistem pencernaan. Serat yang masuk ke dalam tubuh akan bereaksi dengan air, dan membuatnya mengembang seperti jelly agar lebih mudah keluar. Jika Anda cukup makan serat tapi kurang minum air, maka serat akan sulit melewati sistem pencernaan dan akhirnya menyebabkan konstipasi. Cukupilah asupan cairan Anda setiap hari, minimal delapan gelas.
4. Gangguan Tiroid
Jika konstipasi berlangsung cukup lama atau lebih dari satu minggu, ada baiknya Anda memeriksakannya ke dokter sepsialis penyakit dalam untuk memeriksa fungsi tiroid. Kekurangan tiroid juga bisa menyebabkan konstipasi berkepanjangan. Tiroid berfungsi melepaskan hormon-hormon yang berperan dalam sejumlah proses di dalam tubuh, termasuk sistem pencernaan. Ketika kelenjar tiroid kurang aktif, maka kinerja usus bisa melemah dan melembat, mengakibatkan Anda susah buang air besar BAB

Senin, 29 September 2014

Ketahui DBD ( Demam Berdarah Dengue ), Sederhana tapi Berbahaya

Ketahui DBD ( Demam Berdarah Dengue ), Sederhana tapi Berbahaya

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai demam berdarah dengue, kita perlu mengenal terlebih dahulu perbedaan antara demam dengue dan demam berdarah dengue. Meskipun disebabkan oleh virus yang serupa dengan perantara nyamuk yang sama, kedua penyakit tersebut memiliki tingkat berat penyakit yang berbeda. Perbedaan utama antara antara demam dengue dan demam berdarah dengue adalah adanya kebocoran plasma pada demam berdarah dengue (DBD) sementara pada demam dengue (DD) tidak ada. Jadi, meskipun dari segi nama digunakan istilah ‘berdarah’, bukan berarti setiap infeksi dengue dengan manifestasi perdarahan adalah DBD karena pada DD pun dapat terjadi perdarahan.

Bagaimana seseorang dicurigai mengalami demam berdarah?


Demam adalah gejala utama yang dialami seseorang yang mengalami infeksi sistemik atau melibatkan seluruh tubuh (terutama jika patogen penyebab infeksi sudah berada dalam aliran darah). Begitu juga dengan infeksi virus dengue. Penderitanya akan mengalami demam yang biasanya bersifat mendadak tinggi serta terjadi sepanjang hari. Pemberian obat penurun demam seringkali tidak cukup efektif untuk meredakan demam. Jika pun sempat turun, suhu cenderung akan naik kembali. Pada saat itu, virus dengue sedang menyebar dalam aliran darah serta sistem imun sedang berperang melawan infeksi tersebut. Pada hari ke 1-3 (terutama hari ke 1-2), kita dapat menemukan antigen virus dengue dalam aliran darah sehingga metode pemeriksaan NS1 dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi tersebut. Meskipun dapat memberikan secara dini informasi mengenai kuman penyebab demam yang pasien alami, pemeriksaan ini cukup mahal sehingga penggunaannya seringkali dibatasi. Pada masa tersebut, antibodi IgM dan IgG (pada infeksi pertama) belum terbentuk sehingga pemeriksaan antiobodi IgM an IgG dengue tidak lazim dilakukan. Setelah hari keempat, pemeriksaan antibodi sudah dapat menunjukan hasil positif untuk membantu menegakan diagnosis demam dengue atau demam berdarah dengue. (Catatan: apabila sudah pernah ada infeksi dengue sebelumnya, tubuh bisa saja sudah memiliki IgG sejak hari pertama).

Gejala penyerta yang dapat menjadi pertanda kecurigaan infeksi dengue antara lain adalah nyeri di belakang bola mata (retroorbita), serta nyeri atau pegal-pegal pada otot dan sendi. Kondisi tersebut berkaitan dengan adanya infeksi sistemik dalam tubuh yang disebabkan virus dengue. Juga, dapat terjadi keluhan mual-mual yang mungkin disertai dengan muntah. Selain itu, perlu ditelaah juga adanya kemungkinan infeksi pada anggota keluarga atau tetangga di lingkungan sekitar yang dapat menjadi sumber penularan.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa mereka yang mengalami demam disertai dengan bintik-bintik kemerahan di tubuhnya dapat dicurigai mengalami DBD atau DD. Namun, apakah gejala tersebut harus ada? Ternyata tidak.

Bintik-bintik kemerahan pada kulit penderita DBD atau DD kita sebut sebagai petekie. Petekie tersebut terjadi karena adanya perdarahan yang disebabkan oleh menurunnya kadar trombosit dalam darah. Trombosit merupakan senyawa yang berfungsi untuk menghentikan perdarahan dengan membentuk semacam penyumbat pada lesi. Tubuh kita senantiasa mengalami lesi-lesi kecil yang seringkali tidak terlihat, tetapi segera ditutup oleh trombosit dan sistem hemostasis lainnya sehingga kita tidak menyadarinya. Pada penderita infeksi dengue yang mengalami penurunan jumlah trombosit secara signifikan, fungsi hemostasis tersebut terganggu sehingga muncul manifestasi perdarahan berupa petekie.



Manifestasi perdarahan tidak hanya terbatas pada petekie saja melainkan dapat berupa ekimosis (perdarahan yang lebih luas dari petekie, seperti memar), epistaksis (mimisan), perdarahan gusi, perdarahan lambung (yang dapat menyebabkan muntah darah dan buang air besar warna hitam) hingga perdarahan otak. Pada prinsipnya, perdarahan dapat terjadi di mana saja di seluruh tubuh.Penurunan trombosit dapat diamati dengan pemeriksaan darah lengkap terutama kadar trombosit darah.

Pada hari keempat dan kelima, demam biasanya sudah mulai turun karena sistem imun tubuh sudah mulai menyelesaikan perlawanannya terhadap vir us dengue. Namun, justru pada masa ini dapat terjadi kondisi kritis yang dapat mengancam nyawa.

Bagaimana hal tersebut terjadi?

Saat terjadi peperangan antara sistem imun dengan virus dengue, terdapat senyawa-senyawa (sitokin) dalam darah yang dihasilkan oleh sisten imun kita sendiri. Sitokin-sitokin tersebut bertahan selama beberapa hari di dalam tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kondisi peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah sehingga cairan plasma bocor ke ruang interstisial. Akibatnya, volume darah akan berkurang sehingga tekanan darah pun turun. Karena bagian darah yang berkurang adalah plasma atau cairan sementara kadar sel darah merah tetap, pada pemeriksaan darah perifer didapatkan peningkatan kadar Hb serta hematokrit. Beberapa orang sering mengatakan dengan istilah darahnya mengental.

Turunnya tekanan darah tersebut dapat menyebabkan kegagalan perfusi ke jaringan. Oksigen tidak mampu disampaikan ke jaringan dengan baik padahal jaringan tubuh senantiasa membutuhkan oksigen untuk metabolisme sel, terutama sel otak. Kegagalan perfusi tersebut kita sebut sebagai syok. Untuk mengkompensasi tersebut, tubuh akan beradaptasi terutama dengan meningkatkan denyut nadi. Dada terasa berdebar-debar, denyut nadi teraba >100 kali per menit. Namun, bila tidak terjadi perbaikan, kompensasi tersebut lambat laun tidak akan lagi dapat mencukupi kebutuhan jaringan akan oksigen. Kesadaran pasien dapat menurun hingga dapat meninggal dunia.

Kebocaran plasma yang terjadi dapat memberikan gejala dan tanda seperti sesak napas (karena kebocoran plasma di paru-paru) serta penurunan volume urin (kencing menjadi lebih sedikit atau jarang). Gejala dan tanda tersebut perlu diwaspadai.

Lalu, apa yang dapat kita lakukan?
Penatalaksaan yang diberikan untuk pasien dengan demam dengue atau demam berdarah dengue tentu saja sesuai dengan patofisiologi yang mendasarinya. Pada awal perkembangan penyakit, ketidaknyamanan yang terjadi pada saat demam perlu ditangani dengan pemberian obat penurun demam, yang mana dapat dipilih seperti acetaminophen atau ibuprofen. Pada anak-anak, aspirin jarang digunakan karena dapat menyebabkan terjadinya Reye Syndome. Obat penurun panas tersebut juga sekaligus dapat berfungsi sebagai pereda nyeri yang terjadi sebagaimana disebutkan di atas. Sementara itu, mual-mual yang terjadi dapat ditangani dengan obat seperti antagonis reseptor H-2. Pemberian pelindung mukosa lambung seperti sucralfat dapat dipertimbangkan.

Tatalaksana utama yang amat krusial pada DBD atau DD adalah cairan. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kondisi yang paling dapat menyebabkan kematian adalah syok akibat kebocoran plasma. Oleh karena itu, kita harus menggantikan cairan tubuh sesegera mungkin. Jika kondisi klinis masih baik, disarankan pasien mengkonsumsi air secara cukup. Selain karena kebocoran plasma, kondisi demam juga meningkatkan pengeluaran cairan tubuh melalui evaporasi, sehingga kebutuhan cairan ekstra memang diperlukan. Apakah harus air putih? Pada prinsipnya air putih tersebut adalah apa yang dibutuhkan oleh tubuh saat itu. Namun, perlu dipertimbangkan bahwa tidak mudah bagi pasien untuk mau minum air putih banyak sehingga air dalam bentuk apa pun, asalkan dapat masuk tentu akan lebih baik (apalagi anak-anak). Pemberian cairan yang cukup dapat dalam bentuk kuah sayur, jus, maupun minuman manis.

Kondisi syok adalah kondisi yang harus dicegah! Jangan pernah berpikiran bahwa kalau sampai terjadi syok, kita hanya tinggal mengganti cairan yang hilang dari pembuluh darah. Respon dari penggantian cairan yang kita lakukan belum tentu baik meskipun sudah sesuai dengan algoritma tatalaksana standar. Belum lagi, adanya kemungkinan hambatan pada saat membuat akses intravena maupun memasukan cairan pengganti tersebut. Penanganan syok amat terpacu dengan waktu. Keterlambatan akibat hambatan transportasi dari rumah ke rumah sakit memiliki peranan yang krusial pada beberapa kasus syok akibat dengue. Amat disayangkan bahwa banyak masyarakat yang kurang waspada pada infeksi dengue tersebut sehingga baru membawa ke rumah sakit atau dokter begitu kondisi pasien (terutama anak-anak) sudah berat.

Pada kondisi syok atau pre syok yang mana kita nilai perlu mendapatkan penggantian cairan segera, dilakukan pemasangan akses intravena untuk memasukan cairan. Akses dapat dipasang dua sekaligus terutama jika sudah terjadi syok. Ringer laktat menjadi cairan kristaloid pilihan untuk terapi syok, dengan sekaligus disiapkan cairan koloid untuk mengantisipasi apabila pemberian kristaloid belum cukup memadai.



Mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, cegah sedini mungkin supaya nyamuk Aedes aegypti tidak menularkan virus dengue pada Anda atau pun keluarga Anda. Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain adalah mencegah terjadinya genangan air tenang yang dapat menjadi tempat bertelur nyamuk dan berkembangnya larva nyamuk. Strateginya dapat berupa mengubur tumpukan sampah kaleng atau barang bekas, menguras bak mandi atau penampung air lainnya secara teratur, membuang tumpukan cairan di bawah lemari es atau dispenser, mengisi kolam atau vas berisi air dengan ikan dan semacamnya. Tempat-tempat yang berpotensi menjadi genangan air sebaiknya ditutup. Juga, kita dapat mencegah gigitan nyamuk dengan memasang kelambu atau menggunakan anti nyamuk (lotion, obat nyamuk asap atau listrik) saat tidur. Jika ada temuan kasus, masyarakat dapat meminta rekomendasi untuk dilakukannya pemberantasan sarang nyamuk dengan fogging tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

10 Mitos Tak Benar Penyebab Flu, Demam dan Pilek

10 Mitos Tak Benar Penyebab Flu, Demam dan Pilek

Mitos Tidak Benar Tentang Penyebab Ketularan Flu, Demam, Batuk dan Pilek :

Karena cuaca dan perubahan musim
Karena makan gorengan atau makan krupuk
Karena hujan
Karena masuk angin akibat kipas angin atau naik kendaraan
Karena kecapekan dan kurang tidur
Karena naik sepeda Motor
Karena minum es
Karena panas dalam
Udara dingin, berenang atau AC
Kena debu rumah, debu bangunan atau bulu Binatang

Berbagai faktor tersebut dapat memperberat tetapi bukan penyebab utamaan penyebab utama. Jadi minum dingin, udara dingin, kecapekan, hujan, cuaca, masuk angin, kena kipas angin hanya memperberat bukan menjadi penyebab utama. Kalaupun ada faktor debu, dingin, minum es pada penderita alergi hanya menjadi keluhan batuk sesaat dan sebentar akan membaik dalam beberapa jam kemudian.

Hal ini disebabkan karena alergi bukan virus. Karena, infeksi saluran napas harus ada sumber penularan kontak yang terkena infeksi. Misalnya minum es memang akan memperberat batuk, dan pilek yang terjadi. Pada penderita alergi kadangkala bukan hanya es, tetapi kandungan es yang ada seperti es jeruk atau es coklat bisa menjadi penyebab alergi batuk. Bila terdapat faktor tersebut di atas tetapi tidak ada kontak yang sakit flu atau virus maka tidak akan terjadi atau tertular infeksi tersebut.

TIPS SEHAT MURAH MERIAH NANGKAP NYAMUK NON INSEKTISIDA

TIPS SEHAT MURAH MERIAH NANGKAP NYAMUK NON INSEKTISIDA





(penyakit berbahaya dr nyamuk : malaria, demam berdarah, chikunya dll).

Bahan :
- 200 ml air panas.
- 50 gram gula merah.
- 1 gram ragi roti.
- 1 botol bekas plastik 2 liter.

Caranya:
1. Potong botol plastik (jenis PET) separuh.
2. Campurkan gula merah dng air panas hingga lebur.
Stelah dingin tuangkan di separuh bagian bawah botol.
3. Tambah RAGI. Tidak perlu diaduk nanti akan menghasilkan Karbon Dioksida sbg PENARIK PERHATIAN nyamuk.
4. Letakkan bagian corong, terbalik, kedalam separuh botol tadi.
5. Bungkus botol dng sesuatu yg berwarna hitam (isolasi), dan letakkan di beberapa sudut rumah, toko, sekolah, rumah sakit, ladang dll. ( Terlindung hujan )
6. Biarkan skitar 2 minggu atau nyamuk sdh penuh silahkan cuci botolnya dan mulai lg dr awal.



#
TAMBAHAN :
---------------
1. Agar ngga dirubungi SEMUT letakan botol tsb diatas mangkuk/kaleng berisi air.
2. Kalo nangkap LALAT cara masih sm diatas tapi ngga usah pake RAGI cukup umpan ikan mentah yg busuk dipotong kecil dimasukin botol tsb OK.
3. Letakan botol jauh terlindung dr hujan atau angin.

Apakah Madu Aman Bagi Penderita Diabetes?

Apakah Madu Aman Bagi Penderita Diabetes?


Penderita diabetis umumnya mempunyai masalah dalam produksi insulin yang digunakan untuk memecah zat gula (terutama sukrosa yaitu jenis gula disakarida) yang masuk kedalam tubuh agar bisa diserap oleh tubuh.

Dalam hal Madu, rasa manis yang dihasilkan oleh Madu adalah dari jenis gula yang berbeda (terutama fruktosa yaitu jenis gula monosakarida) yang langsung dapat diserap oleh tubuh tanpa membutuhkan enzym. Jadi Madu adalah pemanis alami yang aman bagi penderita diabetis. Bahkan sudah terbukti secara ilmiah bahwa Madu juga sangat efektif untuk pengobatan luka yang timbul karena penyakit diabetis ini. Salah satu yang telah membuktikan keamanan Madu untuk penderita diabetis ini adalah Dr. Jamal Burhan dari Universitas Iskandariyah Mesir.

Pemahaman awam bahwa diabetes disebabkan oleh gula dan oleh karenanya orang yang sakit diabetes harus menghindari yang manis-manis, ternyata tidak sepenuhnya benar. Ternyata tidak seluruh rasa manis dapat menyebabkan diabetes. Rasa manis dari madu ternyata aman bahkan bagi penderita diabetis.

Lebih jauh lagi, madu ternyata juga sangat efektif untuk mengobati luka akibat sakit diabetes yang sudah parah – dan ketika seluruh jenis obat sudah tidak mempan lagi.

Kalau Allah yang maha tahu saja meresepkan langsung madu sebagai obat ? Apakah mungkin madu memiliki mudharat yang lebih besar dari manfaatnya bagi siapapun termasuk penderita diabetis ? …tentu tidak !. Wallahu A’lam

Bolehkah Anak Balita Mengkonsumsi Madu?

Bolehkah Anak Balita Mengkonsumsi Madu?

Balita Anda susah makan? Sebelum menderita kurang gizi, beri dia madu setiap hari. Dari penelitian terbukti, madu bisa menambah nafsu makan, menurunkan tingkat morbiditas terhadap panas dan pilek, di samping itu lengkap kandungan gizinya.

Memberi makan anak-anak usia di bawah lima tahun (balita) memang gampang-gampang susah. Kalau si anak punya nafsu makan tinggi, orang tua tidak bakal repot. Diberi makan apa saja balita itu akan menyantapnya dengan lahap. Sebaliknya, anak balita yang bernafsu makan rendah atau susah makan, membuat orang tua sering kewalahan, bahkan hampir kehilangan akal untuk membujuknya makan.

Berbagai jenis makanan dicobakan. Reaksi si anak cuma membuang kembali makanan di mulutnya bila tidak sesuai kesukaannya. Celakanya, makanan kesukaannya justru kurang bergizi. Padahal, variasi makanan sangat perlu. Kalau keadaan ini berlanjut bisa-bisa si anak menderita kurang makan dan kurang gizi, sehingga mudah sakit. Akibat semua itu proses tumbuh kembangnya menjadi tidak normal. Yang paling merisaukan, bila ia menjadi bagian dari generasi tanpa masa depan (lost generation).

Meningkatkan nafsu makan

Untunglah ada hasil penelitian Y. Widodo. Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi di Bogor ini, tahun lalu membawa kabar gembira bagi para orang tua yang memiliki anak kurang energi protein (KEP). Ia melaporkan bahwa pemberian madu secara teratur setiap hari dapat menurunkan tingkat morbiditas (panas dan pilek) dan memperbaiki nafsu makan anak balita.

Penelitian dilakukan terhadap balita pasien Klinik Gizi, Puslitbang Gizi, yang menderita kurang energi protein (KEP) akibat krismon. Ada 51 balita usia 13 – 36 bulan yang terlibat dalam penelitian. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, pertama Kelompok Madu (25 orang) sebagai sampel, dan kedua Kelompok Sirop (26 orang) sebagai kontrol. Kedua kelompok sama-sama diberi tambahan vitamin B-kompleks dan vitamin C (50 mg).

Indikator yang diamati antara lain data antropometri (umur, bobot badan, tinggi/panjang badan), sosial-ekonomi, recall konsumsi, riwayat kesehatan anak pada saat sebelum, selama, dan sesudah perlakuan sekitar dua bulan.

Hasil penelitian menunjukkan, tingkat morbiditas terhadap panas dan pilek kelompok madu atau sampel menurun, nafsu makan meningkat, porsi dan frekuensi makan bertambah, sehingga konsumsi energi dan protein mereka juga meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapat sirop.

Manfaat kesehatan pemberian madu yang tampak dalam penelitian tersebut antara lain disebabkan oleh dua hal. Pertama, madu merupakan makanan yang mengandung aneka zat gizi sedangkan gula hanya mengandung energi atau kalori. Kedua, madu ternyata juga mengandung senyawa yang bersifat antibiotik.

Mengandung faktor pertumbuhan

Kandungan gizi utama madu
adalah aneka senyawa karbohidrat seperti gula fruktosa (41,0%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%), dan dekstrin (1,5%). Karbohidrat madu ikut menambah pasokan sebagian energi yang diperlukan balita.

Kadar protein dalam madu relatif kecil, sekitar 2,6%. Namun kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino esensial maupun non-esensial. Asam amino tersebut turut pula memasok sebagian keperluan protein tubuh balita.

Vitamin yang terdapat dalam madu antara lain vitamin B1, vitamin B2, B3, B6, dan vitamin C. Sementara mineral yang terkandung dalam madu antara lain kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, dan sulfur. Meskipun jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan sumber ideal bagi tubuh manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang terdapat dalam darah manusia.

Penelitian menunjukkan, madu juga mengandung faktor pertumbuhan. Dilaporkan, stek batang pohon yang dicelupkan dalam madu akan lebih cepat berakar dan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan stek yang ditanam tanpa perlakuan madu.

Madu juga mengandung zat antibiotik. Kandungan ini merupakan salah satu keunikan madu. Penelitian Peter C. Molan (1992), peneliti dari Departement of Biological Sciences, University of Waikoto, di Hamilton, Selandia Baru membuktikan, madu mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit.

Beberapa penyakit infeksi berbagai patogen yang dapat “disembuhkan” dan dihambat dengan (minum) madu secara teratur antara lain penyakit lambung dan saluran pencernaan; penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan demam; penyakit jantung, hati, dan paru; penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan syaraf.

Berdasarkan hasil penelitian Kamaruddin (1997), peneliti dari Departement of Biochemistry, Faculty of Medicine, Universiti of Malaya, di Kualalumpur, paling tidak ada empat faktor yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri pada madu. Pertama, kadar gula madu yang tinggi akan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga bakteri tersebut tidak dapat hidup dan berkembang.

Kedua, tingkat keasaman madu yang tinggi (pH 3.65) akan mengurangi pertumbuhan dan daya hidupnya sehingga bakteri tersebut merana atau mati. Ketiga, adanya senyawa radikal hidrogen peroksida yang bersifat dapat membunuh mikroorganisme patogen. Dan faktor keempat, adanya senyawa organik yang bersifat antibakteri. Senyawa organik tersebut tipenya bermacam-macam. Yang telah teridentifikasi antara lain seperti polyphenol, flavonoid, dan glikosida.

Takaran minum madu

Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari madu, cairan manis yang menjadi cadangan makanan koloni lebah ini harus dikonsumsi secara teratur. Dalam penelitian Widodo tersebut balita sampel diberi madu sebanyak 20 gram setiap hari. Madu tersebut tidak dianjurkan untuk bayi usia 0 – 4 bulan, karena makanan pertama dan yang utama untuk mereka adalah air susu ibunya (ASI). Setelah usia 4 bulan baru boleh diberi madu seiring dengan pemberian makanan tambahan sesuai anjuran.

Menurut Muhilal, 2-3 sendok makan madu 2 X sehari sudah cukup memadai untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh. Namun untuk penyembuhan atau pengobatan, madu lebih baik dikonsumsi dalam bentuk larutan dalam air karena akan memudahkan penyerapannya di dalam tubuh. Madu tersebut sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudah makan.

Selain menambahkan madu pada menu makanan balita secara teratur, tentu saja berbagai upaya kesehatan lainnya seperti pengobatan medis, pemberian makanan tambahan, dan imunisasi umum, harus pula dilakukan. Upaya tersebut akan lebih mempercepat upaya pemulihan kesehatan dan perbaikan gizi balita, terutama yang susah makan, sehingga mereka terhidar kemungkinan menjadi generasi tanpa masa depan.

Penyakit Campak

Penyakit Campak

Campak atau MEASLES (RUBEOLA) lebih terkenal sebagai penyakit gatal2.
Tetapi penyakit ini adalah infeksi saluran pernafasan. Gejala pertama adalah hidung meler, mata memerah dan sensitif terhadap cahaya, batuk berat dan demam yg dapat mencapai 40,6 derajat celcius atau 105 Fahrenheit.

Demam mencapai puncaknya bersamaan dengan munculnya gatal yang biasanya mulai dari dahi, lalu ke wajah,leher dan tubuh. Biasanya gatal2 - gatal akan mencapai kaki penderita sekitar 3 hari. Dan kalau gatal - gasudah mencapai kaki, gatal tersebut akan hilang dlm waktu 2 hari. Warna dari gatal tersebut bisa merah mendekati kecoklatan dan berbentuk titik - titik besar yang rata dengan kulit. Gatal - gatalnya akan menghilang berawal seperti datangnya, yaitu dari dahi, wajah, leher dan tubuh. Kulit akan mengelupas saat gata2l ini menghilang kembali seperti semula.

Campak atau MEASLES juga disebabkan oleh virus.Kalau yg menderita orang dewasa,keadaannya bisa lebih parah. Penyakit ini dapat mengakibatkan beberapa komplikasi antara lain bronchitis, paru2 basah/pneumonia,brochiolitis,conjunctivitis,myocarditis, hepatitis dan enchepalitis. Campak juga membuat tubuh penderita rentan akan infeksi telinga dan paru - paru basah/pneumonia akibatbakteri. Cara pencegahan dan pengobatan terhadap campak adalah dengan imunisasi vaksin campak atau MEASLES (MMR) Untuk penderita bisa diberikan dalam waktu 3 hari sesudah dia terkena penyakit tsb. Vaksin campak tidak boleh diberikan kepada wanita hamil, penderita TBC, leukemia, lymphoma, atau berkurangnya daya tahan tubuh. begitu pula orang - orang  yg memiliki alergi berat terhadap telur dan
antibiotic neomycin. Kalau diberikan vaksin tsb dapat mengakibatkan kematian.

Masa inkubasi campak atau measles adalah 9 - 11 hari antara hari pertama tertular penyakitnya dan munculnya gejala2 pertama, yaitu gatal2. Penyakit ini biasanya dialami antara 10 - 14 hari dari gatal2 pertama smaapi gatal2nya hilang. Sembilan puluh persen orang yg belum diimunisasi campak dapat terkena penyakit ini dengan mudahnya, karena tingkat penularannya sangat tinggi. Penyebaran virus dalam bentuk cairan yg berasal dr mulut dan hidung, melalui
udara. Untuk menangani penderita campak, berikan cairan secukuonya. Misalkan air minum, juice buah, teh dan lemonade untuk mengganti cairan yg hilang akibat panas tinggi. Cairan juga berguna untuk mencegah infeksi paru2/pneumonia.Gunakan vaporizer untuk melancarkan batuk dan saluran pernafasan. Penderita jangan diperbolehkan menonton tv, karena mata mreka sensitif thdp cahaya. Istirahat sebanyak - banyaknya.

PENYEBAB
  • Campak disebabkan oleh paramiksovirus.Penularan terjadi melalui percikan ludahdari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak.
  • Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
  • Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan
  • kekebalan pasif
  • pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun).
  • Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah: bayi berumur lebih dari 1 tahun, bayi yang tidak mendapatkan imunisasiremaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
GEJALA
  • Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi,yaitu berupa:
  • - nyeri tenggorokan
  • - hidung meler
  • - batuk
  • - nyeri otot
  • - demam
  • - mata merah
  • - fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau).
  • 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik
  • Koplik).
  • Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah
  • timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun
  • papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
  • Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu
  • tubuhnya
  • mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai
  • merasa
  • baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.

KOMPLIKASI
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius.
Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:
1.. Infeksi bakteri
- Pneumonia
- Infeksi telinga tengah
2.. Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga
pendeita
mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
3.. Ensefalitis (inteksi otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas.
Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan:
  • - pemeriksaan darah
  • - pembiakan virus
  • - serologi campak.

PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani tirah baring. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen.Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.

PENCEGAHAN
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin
biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman
(vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan
atas. Jika hanya mengandung campak, vaksin
dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada
usia 12-15 bulan,
dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun

Roseola infantum? Apa Itu ?

Roseola infantum? Apa Itu ?

Roseola infantum.  ini adalah penyakit infeksi pada bayi yang gejalanya antara lain timbul bercak-bercak kemerahan di kulit seperti bunga mawar (sehingga disebut roseola). Infeksi ini kebanyakan diderita bayi umur 6 bulan sampai 2 tahun (infant). Namun, angka kejadian paling tinggi ditemukan pada bayi umur 6-12 bulan. Penyakit ini dikenal juga dengan nama exanthem subitum.
Apa Itu Roseola infantum?  Ayahbunda.co.id
Ulah virus. Virus herpes tipe 6 (HHV-6) dan 7 (HHV-7) adalah biang keladi penyakit ini. Lebih dari 75% roseola infantum di Indonesia disebabkan virus herpes tipe 6 (HHV-6). Penularan penyakit ini biasanya akibat terkena percikan ludah penderita. Misalnya, tertular dari bayi lainnya ketika Anda membawa bayi periksa kesehatan rutin atau imunisasi di dokter. Bayi yang mungkin menularkan penyakit ini belum tentu menunjukkan gejala. Sebaliknya, bayi yang tertular akan menunjukkan gejala-gejala berikut.
  • Demam antara 39–40°C selama 3 hari. Bila ada riwayat kejang dalam keluarga, demam dapat disertai kejang. Bayi seringkali terlihat lemah tidak bertenaga, rewel, dan cepat mengantuk.
  • Ruam kemerahan muncul setelah demam turun. Ruam bisa muncul di seluruh tubuh, atau hanya pada bagian tertentu seperti sekitar wajah, leher dan dada. Bila bercak tersebut ditekan, akan terlihat bekas seperti halo (berbentuk bulat berwarna putih seperti awan). Ruam ini tidak berubah menjadi bernanah atau timbul cairan, dan tidak gatal. Mata bayi biasanya berair dan terlihat kemerahan, bibir pecah-pecah. Umumnya, bercak akan berubah warna menjadi hitam kecokelatan, hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu.
  • Lainnya: diare, batuk, pilek dan radang tenggorokan.
  • Komplikasi. Selain kejang, komplikasi lain yang mungkin timbul –meski sangat jarang terjadi– adalah pembengkakan kelenjar limfa di leher dan radang selaput otak (meningitis). Selain itu, dapat pula terjadi komplikasi yang berat seperti radang paru (pneumonia), yang dapat berakibat fatal.
Bedanya dengan campak. Ruam pada roseola infant timbul setelah demam anak turun, sementara pada campak muncul pada saat demam sedang tinggi.

Atasi dengan:
  • Turunkan demamnya. Beri obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti asetominofen dan ibuprofen, baik dalam bentuk obat tetes atau sirup. Jangan gunakan aspirin, sebab bila bereaksi dengan virus dapat memicu timbulnya sindroma Reye (menyebabkan pembengkakan hati dan otak).
  • Kompres si kecil. Gunakan handuk atau lap bersih yang dibasahi air hangat. Tidak disarankan mengompres dengan es batu, air dingin, atau alkohol. Juga, jangan memandikan si kecil dengan air dingin.
  • Beri banyak cairan, untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan berkeringat. Cairan yang diberikan bisa berupa ASI, air putih, larutan gula garam, cairan elektrolit (oralit) atau kaldu.
  • Bawa ke dokter atau rumah sakit, bila si kecil kejang, kesadarannya menurun, sesak napas, atau tidak mau makan dan minum.
  • Masa inkubasi penyakit ini rata-rata 5–15 hari, dan umumnya akan sembuh dalam waktu sekitar 1 minggu.
Roseola infantum sering disebut sebagai penyakit ke-6 atau sixth disease. Sebab, gejalanya yang berupa bercak kemerahan pada kulit, mirip dengan lima jenis penyakit lainnya. Urutan lima jenis penyakit yang memiliki gejala serupa itu adalah campak (penyakit 1), penyakit Dukes (penyakit 2), campak Jerman (penyakit 3), penyakit Scarlet (penyakit 4), dan eritrema infeksiosum (penyakit 5). Dari kelima jenis penyakit tersebut, roseola infantum kerap salah didiagnosa dan dianggap penyakit campak Jerman.

Menghentikan Virus Flu pada Anak bayi

Menghentikan Virus Flu pada Anak bayi

Influensa (flu) dan common colds (pilek) disebabkan oleh infeksi virus. Yang membedakan diantara virus tersebut adalah gejalanya. Gejala flu lebih hebat ketimbang gejala pilek, seperti demam yang lebih tinggi.
Karena penyebabnya infeksi virus, penanganannya adalah dengan melakukan observasi, memberikan asupan cairan yang lebih banyak daripada biasanya, dan memberikan parasetamol jika disertai demam tinggi atau anak rewel. Dalam dunia medis, tak ada obat batuk dan pilek untuk bayi dan anak kecil. Risikonya lebih besar (bahkan bisa fatal) dibanding manfaatnya. Maka di negara maju, obat batuk pilek sudah dilarang buat bayi dan anak kecil.

Anda bisa browsing di FDA (Food and Drugs Administration) dengan kata kunci "colds". Tentunya ini juga berlaku untuk puyer-puyer batuk pilek pada resep dokter. Bukankah isinya mirip dengan obat batuk pilek?

Jadi, ’obat’ infeksi virus pilek dan flu adalah daya tahan tubuh dan waktu. Umumnya infeksi ringan, sehingga jangan cemas berlebihan. Justru Anda harus cemas dengan obat-obatan yang diberikan.

Lalu, bagaimana cara menghentikan penularan virus dalam rumah? Pertama, cuci tangan dengan benar (silakan intip web CDC atau Centrals for Disease Control). Kedua, semua orang dewasa yang tengah sakit harap memakai masker dengan benar. Ketiga, buang tisu bekas ingus ke tempat sampah yang tertutup. Lalu, Air Susu Ibu atau ASI (apalagi ASI eksklusif) terbukti berhasil menurunkan angka infeksi pada bayi dan anak kecil, yaitu ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), diare, serta infeksi telinga. Juga, anak ASI punya kekebalan yang lebih dibanding anak yang minum susu formula.

Minggu, 28 September 2014

Bumil kurang zat besi beresiko lahirkan anak autis

Bumil kurang zat besi beresiko lahirkan anak autis

Sebuah studi menemukan bahwa faktor penyebab autis pun bisa disebabkan kurangnya asupan zat besi oleh ibu di masa kehamilan. Selama ini variasi gen dan paparan merkuri pada saat hamil sering diklaim sebagai penyebab seorang anak berisiko terkena autis.

Bagi anak yang ibunya kekurangan suplemen zat besi akan memiliki lima kali lipat risiko autisme. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan peneliti dari University of California. Dalam studi terbaru dari UC Davis MIND Institute, peneliti melihat hubungan antara asupan zat besi dengan risiko memiliki anak dengan autism-spectrum disorder (ASD).

Selain kurangnya asupan zat besi. Risiko dari kelahiran anak autis juga dipengaruhi oleh usia sang ibu. Pada ibu yang berusia 35 tahun atau lebih saat melahirkan seorang anak, maka ia pun memiliki risiko anak dengan autis. Ini juga berlaku pada ibu yang memiliki masalah pada kondisi metabolismenya seperti obesitas, hipertensi, atau diabetes.

"Hubungan antara kurangnya asupan zat besi dan meningkatnya risiko ASD semakin besar saat masa menyusui, yakni setelah penyesuaian terhadap masuknya asam folat," jelas Rebecca J.Schmidt, asisten profesor dari departemen ilmu kesehatan masyarakat dan peneliti dari MIND Institute.

"Kekurangan zat besi hinggs menyebabkan anemia, merupakan masalah biasa dari kekuarangan nutrisi selama kehamilan. Kejadian ini dapat berdampak pada 40-50% wanita dan bayi mereka," jelas Schmidt.

Zat besi merupakan hal krusial dalam pembentukan otak. Zat besi ini berkontribursi dengan produsi neutrotransmiter, mielinisasi, dan fungsi imun. Tiga hal tersebut pun berhubungan dengan autis yang dimiliki oleh seorang anak. Peneliti mencatat bahwa mereka perlu berhati-hati dengan penelitian ini. Studi ulang pun masih perlu dilakukan.

Salah satu cara yang bisa orangtua lakukan untuk menghindari risiko autis pada anak adalah dengan memenuhi nutrisi saat kehamilan. "Dengan memenuhi mikronutrien dan menghindari paparan polusi terutama logam berat dapat menjadi cara menghindari risiko autistik pada anak," jelas Prof Dr Michael Klentze MD, Ph.D

Hal-hal yang perlu dihindari agar Kesuburan meningkat

Hal-hal yang perlu dihindari agar Kesuburan meningkat


  • Kopi merupakan pencetus stres. Stres berpengaruh pada kehamilan. Karena tubuh jadi ‘boros’ memanfaatkan vitamin B. Tubuh kita seakan lapar glukosa. Dampaknya sel organ kesuburan mengalami kelaparan gizi, dan pada akhirnya mengalami ketidaksuburan. Dalam kondisi stres suplai vitamin dan mineral terutama vitamin B6, kalsium, dan zinc harus lebih banyak dari biasanya.

  • Makanan manis perlu dihindari karena kadar gula yang tinggi membuat tubuh membutuhkan vitamin B6 dan B12 untuk mencerna gula. Semakin habis vitamin B kondisi syaraf terganggu.

  • Alkohol dapat mempengaruhi kesuburan, juga me­ngu­rangi penyerapan vitamin B dan mineral seperti zinc. Kekurangan vitamin B6 dan asam folat berkaitan dengan ketidaksuburan, sedangkan seng adalah salah satu zat gizi penting untuk produksi sperma. Karena dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma, sebaiknya hindari alkohol.

  • Obesitas merupakan penyebab ketidaksuburan dan menurunnya libido pada pria dan wanita. Jika ingin menurunkan berat badan, sebaiknya kurangi asupan kalori. Namun, zat gizi esensial lainnya tetap dipertahankan (rendah kalori seimbang) untuk menjaga kesehatan calon ibu dan bayi.

  • Merokok tidak hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga dapat menurunkan kesuburan pada laki-laki dan perempuan. Perempuan yang aktif merokok maupun pasif bisa mengalami datang bulan tidak teratur. (dari berbagai sumber).

  •       Kebutuhan Gizi untuk Kesuburan Nama Zat Kebutuhan Sumber (per hari) Zinc 15 mg daging, hati, telur, seafood, Kalsium 800 mg susu, mentega, ikan teri, Magnesium 300-350 mg kacang-kacangan, sereal, seafood, sayuran hijau, Niasin 13-18 mg daging unggas, ikan, kacang-kacangan, Asam folat 400ug sayuran hijau (bayam, brokoli), dan hati

    Vit A 800-1000 ug RE hati, susu, kuning telur, keju, sayuran, hijau gelap (bayam, brokoli, daun pepaya, daun singkong) wortel, tomat, labu, kuning, semangka, mangga, Vit B 3 ug daging unggas, telur ikan, kacang tanah, tolo, kedelai, Vit C 60 mg jeruk, mangga, jambu biji, Vit E 8-10 mg mentega, susu, minyak kedelai, kecambah, kacang merah, kacang tanah, kedelai.

    Tanda-tanda terkena serangan stroke

    Tanda-tanda terkena serangan stroke


     Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan adanya gangguan pada aliran darah. Kondisi ini menyebabkan kematian jaringan otak, stroke adalah gejala defisit fungsi susunan saraf pusat yang diakibatkan penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.

     Stroke terbagi ke dalam dua jenis, yakni Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik. Pada Stroke Iskemik, aliran darah ke otak terganggu oleh aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah). Hal ini disebabkan tingginya kadar kolesterol darah. Pembuluh darah otak juga bisa tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain. Bekuan darah tersebut lepas, misalnya, adanya kelainan jantung, dan bekuan itu terbawa aliran darah sehingga menyumbat pembuluh darah otak yang sangat kecil. Stroke jenis ini disebut emboli serebral. 

    Pada Stroke Hemoragik, pembuluh darahnya pecah sehingga aliran darah otak terganggu. Darah yang keluar dari pembuluh yang pecah akan merembes ke jaringan otak dan merusaknya. Sekitar 70% kasus Stroke Hemoragik disebabkan hiper­tensi. 

    Untuk itu kenalilah dan ketahuilah faktor risiko stroke. Apa yang dimaksud faktor risiko stroke? Faktor yang memper­berat/ memperparah perjalanan penyakit. 

    Dalam hal ini, faktor risiko stroke terdiri :
    • Faktor yang tidak dapat diken­dalikan, seperti usia lanjut, jenis kelamin, dan suku bangsa.
    • Faktor yang dapat dikendalikan, seperti gangguan metabolik (misalnya, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan obesitas), konsumsi alkohol, obat-obatan, kurang olah raga, dan merokok.
     Jika seseorang menderita penyakit gangguan metabolik, pastikan kita mengontrol penyakitnya. Minum obat pengontrol tekanan darah/ kolesterol/ gula darah jangan sampai lupa. Umum­nya obat ini mahal harganya. Namun, saat ini tersedia obat dalam bentuk ‘branded generic’ yang harganya relatif murah. 

     Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam hitungan menit. Stroke dapat bertambah buruk dan menyebabkan kerusakan otak permanen dalam hitungan jam hingga satu – dua hari.–

    Salah satu tanda-tanda adanya serangan stroke dapat dikenali dari gejala yang muncul. Misalnya :
    • Kelemahan/ kelumpuhan salah satu sisi tubuh.
    • Kehilangan sebagian penglihatan/pendengaran.
    • Bicara cadel atau tidak bisa bicara.
    • Pusing
    • Hilangnya keseimbangan dan jatuh.
    • Pingsan
    • Sulit memikirkan kata-kata yang tepat.
    • Tidak mampu mengenali anggota tubuh.
    • Penglihatan ganda
    • Terganggunya kendali terhadap kandung kemih. 
     Hal terpenting adalah kenali tanda–tanda stroke dan segera bawa ke rumah-sakit dalam waktu kurang dari enam jam. Hal ini bertujuan menghindari kerusakan otak yang lebih luas dan permanen. 

    Sayangnya sebagian besar penderita stroke, baru datang ke rumah-sakit setelah 48 – 72 jam. Penatalaksanaan stroke dilakukan dokter dengan terlebih dahulu mengenali jenis stroke. Pemberian oksigen dan memasang infuse mutlak dilakukan. Pada beberapa penderita mungkin terjadi gangguan pernafasan, sehingga perlu dipasang alat bantu pernapasan (respirator). Tindakan pemulih­an diperlukan pada penderita stroke untuk me­ngurangi komplikasi fisik penderita stroke. 

    Gangguan kejiwaan dapat terjadi pada penderita stroke akibat adanya kelainan neurologi (persarafan). Contoh gangguan kejiwaan adalah ketidakseimbangan pengendalian emosi dan penderita yang mengalami depresi setelah serangan stroke. Diagnosa stroke dapat diketahui dari pemeriksaan fisik dokter. Diagnosa pasti didapat melalui pemeriksaan Computed Tomo­graphy (CT) Scan otak atau Magnetic Resonance Impedance (MRI) otak. Pelayanan ini ada di rumah-sakit dan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mendeteksi jenis stroke maupun lokasi di otak yang terserang stroke

    Bagaimana antisipasi Serangan Stroke? 

     Hal yang pertama dilakukan adalah dengan menjalani gaya hidup sehat. Generasi saat ini cen­derung menerapkan pola makan kurang seimbang (konsumsi makanan siap saji dengan kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi tetapi kurang serat). Gaya hidup kurang baik (kurang olahraga, merokok, mengkonsumsi alkohol/ narkoba).

    Sabtu, 27 September 2014

    Kurangi rasa sakit saat Bayi sedang tumbuh gigi

    Kurangi rasa sakit saat Bayi sedang tumbuh gigi

    Berikut cara sederhana untuk kurangi rasa sakit saat Bayi yang sedang tumbuh gigi.


    1. Pijatlah gusi tempat tumbuhnya gigi secara perlahan, menggunakan jari bersih Anda. Gratis, namun efektif
    2. Dinginkan sendok di dalam kulkas, lalu berikan untuk digigit oleh si kecil. Ini berguna untuk gigi yang belum muncul ke permukaan
    3. Celupkan waslap ke dalam air atau ASI, lalu dinginkan (bisa juga dibekukan dalam freezer).  Berikan kepada si kecil untuk dikunyah-kunyah
    4. Kalau ia sudah mulai menerima MPASI, Anda bisa memberikan makanan dingin seperti puree atau yoghurt untuk membantu mengurangi rasa sakit pada gusinya
    5. Susui. Ya, rasa sakit akan berkurang ketika ia sedang menyusu.
    6. Mainan gigit juga bisa membantu. Namun pastikan Anda memilih mainan yang berbahan aman ya.. Biasanya ada yang berbahan karet alami yang bebas dari BPA dan phthalate, serta menggunakan pewarna yang aman juga.
    7. Buah beku seperti pisang, apel dan lainnya bisa membantu juga. Berikan potongan yang agak besar sehingga tidak menyebabkan si kecil tersedak. Atau, ada juga yang menggunakan kantung jaring yang khusus sebagai tempat buahnya, agar si kecil tidak tersedak potongan buah yang terlepas.
    8. Pengalihan seperti berendam air hangat juga bisa membantu si kecil melupakan sejenak rasa sakit pada gusinya
    9. Untuk bayi usia 6 bulan ke atas, coba berikan minum menggunakan gelas bermocong (sippy cup), karena ini bisa sekaligus menjadi bahan untuk digigit-gigit olehnya
    Bagaimana dengan jel pengurang rasa sakit?

    Bisa saja Anda gunakan, namun gunakan yang bebas dari benzocaine, alkohol dan pewarna. Biasanya jel sejenis ini mengandung eugenol yang diambil dari cengkeh, yang bisa berfungsi sebagai antiseptik, analgesik, antibakteri serta  memiliki fungsi anestesi.


    Makanan Sehat Bagi Bayi

    Makanan Sehat Bagi Bayi

    Bayi mempunyai perut yang masih kecil dan belum terlalu kuat. Asupan makanan  ke perutnya harus kita atur baik-baik. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menyiapkan dan mengatur makanan bayi, antara lain usia , cara mengolah makanan, dan gizinya. 

    Setiap tahapan usia bayi memiliki jenis makanan yang berbeda-beda. Pada usia 0-6 bulan, bayi hanya diperbolehkan mengonsumsi makanan cair, yaitu ASI. Selanjutnya masuk usia 6-12 bulan, bayi sudah boleh kita berikan makanan lembut dan semi-padat seperti bubur dan pisang. Setelah bayi usia satu tahun, kita sudah lebih bebas memberikan variasi makanan kepada si bayi, misal potongan buah atau sayuran. Yang harus diingat perhatikan higienitas makanan .

    Higienitas didapat sejak Anda memilih bahan makanan si kecil. Lebih baik jika Anda memasak sendiri menu yang Anda sajikan untuk bayi. Makanan bayi yang baik biasanya terdiri dari beras, ayam, daging, sayuran, dan ikan. Sedankan untuk ikan, pilih yang masih segar dan berwarna merah. Kemudian untuk sayuran, pilih juga yang masih segar dan warnanya cerah. Masak dengan cara dan rasa terbaik agar anak Anda menyukainya. Saat memasak, pastikan makanan matang sempurna agar segala kuman dan bakteri bisa mati. Namun juga jangan menggunakan api terlalu besar dan waktu terlalu lama karena makanan bisa menjadi lembek dan hilang nutrisinya.

    Hal penting dalam menyiapkan dan mengatur makanan bayi, jangan pernah menambahkan bumbu penyedap atau MSG, tapi makanan bayi tetap harus memperhatikanan cita rasa bagi bayi.  Bahan ini bisa menimbulkan kerusakan fungsi otak. Setelah matang, biarkan panas makanan hilang lalu cicipi terlebih dahulu. Pastikan makanan yang masuk nyaman ditelan olehnya. Sedangkan jika Anda memilih makanan bayi instan, selalu periksa kemasan dan tanggal kadaluarsanya. Jangan memilih produk dengan kemasan rusak dan mendekati tanggal kadaluarsa. Jika Anda menyimpan makanan bayi yang sudah dimasak untuk diberikan lagi nanti, simpan di tempat yang bersih dan jauh dari bau menyengat. Jauhkan makanan bayi dari bau durian atau kopi yang bisa mempengaruhi aroma makanan.

    Saat senggang, pelajarilah kandungan gizi makanan dalam kaitannya menyiapkan dan mengatur makanan bayi. Misalnya dengan mencari tahu kandungan gizi dari makanan instan bayi yang Anda sajikan. Anda bisa membaca label daftar gizi yang biasanya terdapat di bagian belakang produk tersebut. Hindari memilih makanan bayi yang mengandung banyak perasa buatan. Sedangkan untuk bahan makanan alami yang Anda masak sendiri, kandungan gizinya bisa diketahui dengan memahami prinsiap piramida makanan bayi. Piramida ini biasanya ada di buku panduan kesehatan bayi. Dengan gizi seimbang, tumbuh kembang anak Anda pun bisa maksimal.

    Sumber : bidanku.com

    Jumat, 26 September 2014

    Batuk Pilek pada Anak

    Batuk Pilek pada Anak

    Gejala batuk pilek adalah mekanisme tubuh untuk memberikan peringatan/alert terhadap serangan-serangan hal asing bagi tubuh dan treatment nya tidak harus menggunakan obat.

    Sering sekali kita datang ke dokter dan meminta antibiotika, padahal antibiotika itu dipakai untuk membunuh kuman atau bakteri, ada atau tidaknya kuman/bakteri ini harus benar-benar di periksa terlebih dahulu. Sedangkan pilek atau salesma juga flu itu disebabkan oleh virus, dan virus tidak bisa dimatikan dengan antibiotika karena virus bukan merupakan mahluk hidup.

    Salah satu cara mengatasi apabila anak terserang batuk pilek tanpa pengobatan medis bisa dimulai dari merubah mindset anda sebagai orang tua. Berikut beberapa tips untuk mencegah anak terserang batuk dan pilek:

    - Perbanyak konsumsi sayur dan buah yang mengandung serat dan juga air putih, karena sayur dan buah yg berserat mengandung vitamin yang bekerja sebagai antioksidan

    - Biasakan menjemur anak atau bayi di pagi hari. Sinar matahari pagi sangat baik karena sanggup membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Beberapa jenis bakteri di udara dibinasakan dalam 10 menit oleh sinar ultraviolet.

    - Biasakan cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah beraktifitas dan sebelum makan

    - Gantilah baju anak apabila berkeringat dan gunakan baju dengan bahan katun atau kaos yang bisa menyerap keringat

    - Apabila ruang tidur anak menggunakan AC, letakan ember atau baskom kecil berisi air panas pd saat anak sudah tertidur agar udara di dalam ruangan tidak kering

    Jika batuk pilek anak tidak kunjung berkurang atau sembuh, maka konsultasikan dengan dokter.

    sourc:www.gayabunda.com

    Cara Ampuh Atasi Batuk Pada Bayi dan Anak Balita

    Cara Ampuh Atasi Batuk Pada Bayi dan Anak Balita

    Batuk biasa terjadi karena infeksi saluran pernafasan dan alergi. Batuk juga bisa disebabkan masuknya cairan atau benda asing ke paru-paru. Misal tersedak benda-benda seperti kacang atau susu. Batuk juga bisa dikarenakan sinusitis, yaitu radang di rongga sinus.

    Ada dua jenis batuk yaitu batuk kronis dan batuk akut. Disebut batuk kronis apabila batuknya telah berlangsung selama 14 hari atau lebih dan bisa berulang. Disebut batuk berulang apabila batuk berlangsung selama tiga kali dalam 3 bulan secara berturut-turut. Misalnya Januari, Februari dan Maret secara berturut-turut. Pada balita, kondisi seperti ini merupakan gejala penyakit Asma, TBC, atau batuk rejan ( batuk 100 hari ).

    Batuk akut biasanya lebih ringan, batuk ini disebabkan oleh flu, radang tenggorokan, atau tersedak. Batuk akut berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Akan tetapi Anda tetap perlu waspada, sebab batuk ini bisa sebagai pertanda suatu penyakit seperti pneumonia ( radang paru-paru ).


    Beberapa cara penanganan batuk pada Anak, antara lain :

    • Jika anak batuk terus-menerus selama satu jam atau lebih perlu diwaspadai, kemungkinan ini merupakan gejala bronkhitis. Bronkhitis disebabkan oleh infeksi virus pada paru-paru. Batuk ini bisa diatasi dengan memberikan oksigen agar anak mudah bernapas.
    • Jika batuk disertai demam, biasanya sebagai gejala batuk rejan.Anak akan terlihat lesu, lidah membiru, dan sedikit minum. Apabila ada dua hal tersebut terjadi, anak segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
    • Tidak memberi minuman dan makanan yang dapat merangsang timbulnya batuk. Contoh es, permen, atau makanan berlemak.
    • Memberi minuman dan makanan kepada anak dengan porsi sedikit tetapi cukup sering agar anak tidak muntah.
    • Mengolesi dada anak dengan minyak kayu putih atau minyak telon agar anak merasa nyaman.

    Bagaimana mencegah batuk pada anak ?

    • Jika anda batuk sedang menyusui bayi, gunakan masker agar bayi Anda tidak tertular.
    • Tidak batuk di sembarang tempat.
    • Memberikan anak makanan yang bergizi agar daya tahan tubuh anak tetap bagus.
    • Beberapa penyakit batuk bisa dicegah dengan imunisasi. Contohnya batuk pertusis dengan imunisasi DPT serta mencegah TBC dengan imunisasi BCG.

    Mencegah Viral Meningitis

     Mencegah Viral Meningitis

    Meningitis adalah peradangan pada meninges, yaitu membran atau selaput pelindung saraf pusat yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang. Penyebab utamanya adalah virus dan bakteri. Meningitis karena virus (meningitis viral) umumnya bersifat ringan dan akan sembuh dalam jangka waktu 7–10 hari.

    Akan tetapi, meningitis yang terjadi karena infeksi bakteri (meningitis bakterial) menunjukkan gejala dan tanda yang lebih serius, bahkan bisa mengancam nyawa si kecil.

    Meningitis bakterial cukup banyak ditemukan, berkisar 30-50 kasus per 100.000 anak usia 0-5 tahun, dengan angka kematian yang cukup tinggi. Kalaupun meningitis tersebut dinyatakan sembuh, umumnya meninggalkan gejala sisa yaitu cacat permanen pada anak, seperti gangguan pendengaran dan saraf, epilepsi, keterbelakangan mental, dan kelumpuhan. 

    Ada tiga penyebab meningitis bakterial, yaitu Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae tipe b, dan Neisseria meningitidis. Dari ketiga bakteri itu, Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) yang paling sering menyerang bayi dan anak di bawah usia 2 tahun dan merupakan penyebab meningitis terparah. Bahkan, masa inkubasinya tergolong sangat cepat, sekitar 24 jam!

    Bakteri pneumokokus itu sebenarnya hidup secara alami di saluran hidung dan tenggorokan manusia, tapi bila mengganas dan menyebar ke dalam darah terutama saat daya tahan tubuh melemah bisa menimbulkan penyakit berbahaya, salah satunya adalah meningitis!
    Sayangnya, tidak mudah mendeteksi meningitis pada bayi. Kalau anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa bisa mengeluhkan gejala seperti leher kaku, sakit kepala, menggigil, maka hal itu sulit ditemukan pada bayi.

    Sebaliknya, bayi mungkin hanya menampakkan gejala seperti luar biasa rewel, lesu atau demam. Tanda-tanda tersebut mencakup demam, kaku pada tengkuk, enggan menyusu/mengisap karena refleks menelan berkurang, tidak nafsu makan, menangis terus menerus (melengking), lemah, gemetaran, muntah dan ubun-ubun membenjol.

    Untuk mencegah hal ini terjadi, dan mencegah virus meningitis menyebar, setidaknya ada empat cara yang bisa ditempuh, yaitu :

    1. Vaksinasi
    Meningitis umumnya diderita anak-anak yang terinfeksi virus anak-anak seperti cacar air, polio, gondok, campak, rabies dan rubella. Jadi, mendapatkan vaksin sangat penting dilakukan sejak usia dini untuk menghindari virus penyakit tersebut sekaligus menghindari meningitis.

    2. Hindari gigitan nyamuk
    Karena virus dapat dibawa oleh nyamuk, maka menghindari gigitan nyamuk adalah salah satu jalannya. Anda bisa mulai dengan membasmi sarang nyamuk, membersihkan selokan dan menyemprot bagian-bagian rumah yang rawan ditinggali nyamuk.
    Hindari pula pergi ke kebun saat sore menjelang senja hari, karena nyamuk biasa keluar pada jam-jam itu. Jadi, selain menghindari virus meningitis, Anda juga sekaligus mencegah berkembangnya nyamuk demam berdarah.

    3. Cuci tangan
    Menjaga kebersihan diri sendiri bisa dimulai dengan membiasakan cuci tangan hingga bersih dengan sabun atau air hangat agar terhindar dari bakteri dan virus penyakit seperti batuk, pilek, diare, dan tidak terkecuali meningitis.

    4. Disinfektan
    Bersinggungan dengan penderita meningitis bisa memberikan risiko besar tertular meningitis. Untuk itu, mencuci baju dengan bersih dan merendam dalam air hangat serta pembersihan dengan disinfektan bisa menjadi cara yang bisa dilakukan.

    Jadi, menjaga kebersihan memang merupakan solusi tepat untuk menghindari segala penyakit, apalagi meningitis. Untuk itu, jangan ragu menerapkan kebiasaan baik mencuci tangan dan menjaga kebersihan seluruh anggota keluarga ya Ladies.

    Tenang menghadapi Bayi Diare

    Tenang menghadapi Bayi Diare

    Bagaimana saya bisa tahu bayi saya menderita diare ?

    Bayi yang baru lahir sering membuang kotoran bahkan hampir terjadi setiap habis makan dan kotoran bayi biasanya sangat lembut terutama jika bayi disusui ASI.

    Jika buang air besar bayi Anda berubah dalam jangka waktu yang agak lama, Anda tidak perlu khawatir. Tetapi jika bayi Anda fecesnya tiba-tiba berubah, Anda patut curiga apakah bayi Anda menderita diare atau tidak.

    Sebagian besar kasus diare yang relatif ringan dan tidak menimbulkan ancaman kesehatan serius selama bayi Anda tidak mengalami dehidrasi. Tapi jika bayi Anda dehidrasi bisa sangat serius, bahkan bisa berakibat fatal pada bayi, jadi sangat penting memastikan bahwa bayi Anda mendapatkan cairan yang cukup.

    Apakah yang menyebabkan bayi diare?
    Ada sangat banyak kemungkinan. Diare pada bayi bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Mungkin juga dari parasit, antibiotik  atau dari sesuatu yang bayi makan.

    Diare pada bayi karena infeksi bakteri
    Bakteri seperti salmonella, shigella, staphylococcus, campylobacter atau E. Coli  juga dapat menyebabkan diare pada bayi Anda. Jika bayi Anda mengalami infeksi bakteri  ia mungkin akan mengalami diare berat disertai dengan kram darah dalam tinja dan demam. Catatan: Bayi Anda mungkin muntah bisa juga tidak muntah.

    Beberapa infeksi bakteri seperti itu dari E. coli dapat ditemukan di daging matang dan sumber makanan lainnya yang  bisa saja  menjadi sangat serius. Jadi jika bayi Anda memiliki gejala-gejala tersebut membawanya ke dokter adalah pilihan terbaik. Dokter akan memeriksanya dan mungkin mengevaluasi apakah tinja menunjukkan tanda dari infeksi bakteri.

    Diare pada bayi dari infeksi virus
    Beberapa virus seperti rotovirus, adenovirus, calicivirus, astrovirus dan influenza dapat menyebabkan diare serta muntah serta nyeri perut, demam, menggigil, dan sakit lainnya.

    Diare pada bayi karena infeksi telinga
    Dalam beberapa kasus, infeksi telinga yang mungkin di sebabkan karena bakteri atau virus dapat menjadi penyebab diare bayi. Jika hal ini terjadi, Anda juga dapat melihat bahwa bayi Anda rewel dan akan menarik-narik telinganya. Si kecil juga mungkin muntah dan memiliki nafsu makan yang buruk dan bayi Anda kemungkinan juga akan sangat kedinginan.

    Diare pada bayi karena parasit

    Infeksi parasit juga dapat menyebabkan diare. Giardiasis misalnya, disebabkan oleh parasit mikroskopis yang hidup dalam usus. Gejalnya sering buang angin, kembung, diare dan tinja berminyak. Jenis infeksi ini mudah menyebar dalam situasi di kelompok perawatan seperti penitipan bayi dan pengobatan bisa di lakukan dengan obat khusus sehingga bayi Anda seharunya di bawa ke dokter spesialis.

    Diare pada bayi karena terlalu banyak minum jus
    Terlalu banyak jus terutama jus buah yang mengandung kadar sorbitol dan tinggi fruktosa atau terlalu banyak minuman manis dapat mengganggu perut bayi dan menyebabkan si kecil sakit perut. Mengurangi jumlah asupan adalah bisa mengatasi masalah dalam seminggu atau lebih. Beberapa dokter merekomendasikan Anda tidak memberikan jus buah kepada bayi sebelum usia 6 bulan. Setelah enam bulan bisa di berikan dengan porsi yang tidak terlalu banyak.

    Diare bayi karena antibiotik
    Jika bayi Anda mengalami diare selama konsumsi atau setelah minum antibiotik, mungkin berhubungan dengan obat-obatan yang membunuh bakteri baik di usus. Berkonsultasikan dengan dokter tentang alternatif dan solusi tapi jangan berhenti memberinya obat dari dokter sampai diare bayi Anda sembuh.

    Diare pada bayi karena alergi makanan
    Perhatian: Hubungi dokter secepatnya jika bayi Anda mengalami kesulitan bernapas atau telah mengalami pembengkakan wajah atau bibir.
    Alergi makanan pada bayi. Dalam sistem kekebalan tubuh bayi yang merespon protein makanan biasanya tidak berbahaya atau menyebabkan reaksi ringan atau berat segera atau dalam beberapa jam. Gejalanya mungkin termasuk diare, kembung, sakit perut dan darah dalam tinja. Dalam kasus yang lebih parah, alergi juga dapat menyebabkan gata, ruam, pembengkakan dan kesulitan bernapas. Waspadalah!!
    Protein susu adalah alergen makanan yang paling umum pada bayi. Bayi Anda tidak harus minum susu sapi sampai setelah satu tahun, formula yang dibuat dengan susu sapi atau makanan yang dibuat dengan produk susu setelah bayi makan makanan padat dapat menyebabkan reaksi pada perut, bisa juga terjadi alergi pada bayi Anda.

    Diare pada bayi karena keracunan
    Jika bayi Anda mengalami diare dan muntah-muntah dan Anda pikir dia mungkin telah menelan beberapa macam barang bukan makanan seperti obat, segera hubungi rumah sakit atau dokter secepatnya.
    Diare pada bayi karena makanan
    Tidak seperti lain, alergi makanan kadang-kadang disebut sensitivitas makanan adalah suatu reaksi abnormal yang tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh. Salah satu contoh dari sensitivitas makanan adalah intoleransi laktosa.
    Intoleransi laktosa sangat tidak biasa pada bayi, tetapi jika bayi Anda adalah laktosa tidak toleran itu berarti tubuhnya tidak cukup menghasilkan laktase yaitu enzim yang diperlukan mencerna laktosa, gula dalam susu sapi dan produk susu lainnya. Ketika laktosa tercerna tetap dalam usus, dapat menyebabkan gejala seperti diare, kram perut, kembung dan gas perut. Gejala biasanya mulai dari setengah jam sampai dua jam setelah mengkonsumsi produk susu.

    Bagaimana saya mengobati diare pada bayi saya?
    Meskipun tidak akan menjadi masalah serius jika diobati dengan benar, diare pada bayi dapat menyebabkan bayi Anda di rujuk ke rumah sakit jika ia menjadi dehidrasi, sehingga perhatian pertama Anda harus memberinya cairan yang cukup. Jika bayi Anda tidak juga muntah, teruslah memberinya air susu ibu atau susu formula.

    Jika bayi Anda tidak bisa meminum ASI atau susu formula kami sarankan segera hubungi dokter, yang sangat mungkin Dokter akan memberinya larutan elektrolit pediatrik.

    Hindari minuman seperti soda manis termasuk jahe, minuman atletik seperti Gatorade, air gula dan jus buah murni. Semua itu mengandung gula dan kandungan air yang bisa menarik ke dalam usus dan membuat diare lebih buruk.

    Dokter biasanya menyarankan  memberi makan makanan padat untuk bayi dengan diare yang sudah hampir sembuh. Dan tidak ada salahnya selama menyusui bayi Anda diet menghindari makanan seperti pisang, nasi, saus apel dan roti kering. Sedangkan karbohidrat kompleks seperti roti, sereal, daging tanpa lemak, yoghurt, buah-buahan dan sayuran adalah aman dikonsumsi.

    Jika bayi Anda sementara tidak mau makan, jangan khawatir. Selama ia tetap terhidrasi nafsu makannya seharusnya akan kembali dalam satu atau dua hari.
    Apakah saya tetap bisa memberikan bayi saya obat anti  diare dewasa ?
    Tidak, jangan berikan bayi Anda obat kecuali yang diresepkan oleh Dokter. Obat dewasa bisa berbahaya bagi bayi dan anak-anak.

    Kapan saya harus menghubungi dokter?
    Hubungi dokter segera jika bayi Anda berusia 3 bulan atau lebih muda dan dia menderita diare. Jika dia lebih dari 3 bulan, hubungi dokter jika bayi menderita diare dan tampaknya tidak akan membaik setelah 24 jam.

    Aturan Main Bumil Berhubungan Intim

    Aturan Main Bumil Berhubungan Intim

    Apakah boleh ibu hamil tetap berhubungan intim? Pertanyaan ini mungkin sering terlontar atau terlintas di benak para ibu yang tengah mengandung. Mereka seringkali khawatir bilamana hal ini nekat dilakukan, janinlah yang jadi korban.

    "Pada saat wanita hamil, melakukan hubungan itu boleh-boleh saja, asal dua-duanya memiliki mood yang baik atau menghendaki,"

    Hanya saja, bila si ibu mempunyai keluhan kontraksi atau sempat muncul gejala perdarahan, maka disarankan agar pasutri puasa berhubungan dulu untuk sementara waktu. Mengapa begitu?

    "Pertama, tentu karena secara mekanis hubungan seks membutuhkan gerakan-gerakan tertentu, yang dikhawatirkan dapat memperparah gejala tadi. Kedua, di dalam sperma itu ada senyawa namanya prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi otot bila dipaksakan berhubungan ketika rahim mengencang atau perdarahan. Apalagi kalau pas ketuban pecah, tentu bisa infeksi atau muncul efek samping yang lebih banyak lagi,"

    Lantas posisi seperti apa yang dianjurkanagar ibu hamil ketika berhubungan? "Yang dianjurkan itu wanita di atas (woman on top) atau si wanita dalam posisi nungging dan suami dari arah belakang,"

    Saat Ibu hamil muda atau usia kandungan di bawah satu bulan, posisi hubungan intim yang aman adalah yang tidak membebani kandungan dalam perut, misal 'doggy-position' (pria di belakang) atau side by side-position' (saling menyamping).

    "Akan tetapi, bila Anda pernah keguguran sebaiknya hubungan intim ditunda sampai usia kehamilan telah 16 minggu (4 bulan),"

    ASI Eksklusif Bisa Tingkatkan IQ si Kecil

    ASI Eksklusif Bisa Tingkatkan IQ si Kecil

    ASI memang telah diakui manfaatnya untuk ibu dan bayi. World Health Organization (WHO) bahkan menyarankan para ibu yang baru saja melahirkan untuk memberi bayi mereka ASI eksklusif selama enam bulan pertama.

    Banyak bukti yang menunjukkan bahwa nutrisi dari ASI mampu memberikan manfaat kesehatan untuk anak Anda. Selain meningkatkan sistem imun, ASI mampu mengurangi risiko anak terkena asma dan bakteri. Anak yang diberikan asi eksklusif pun bisa terhindar dari kegemukan atau obesitas saat dirinya beranjak dewasa.

    Tapi ternyata, manfaat yang diberikan ASI tak cuma itu saja lho. Ternyata, ASI pun bisa berikan manfaat kognitif pada anak, bahkan bisa meningkatkan skor IQ anak, benarkah?

    Beberapa penelitian menunjukkan ASI dapat meningkatkan skor IQ seorang anak. Penelitian dari Harvard University menunjukkan, anak yang diberikan ASI ternyata memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik saat usianya 3 tahun. Mereka pun memiliki skor IQ yang tinggi saat usianya 7 tahun. Skor IQ bayi yang diberikan ASI di awal kehidupannya ini bertambah 4 poin.

    Profesor Michael Kramer, konsultan paeditrician di WHO pun membuat penelitian serupa. Ia menemukan bahwa rata-rata anak yang diberikan ASI oleh ibunya memiliki skor IQ yang tinggi saat dia berusia 6 tahun. ASI memiliki peran dalam perkembangan kognitif seorang bayi. Sebab, dalam ASI terdapat banyak lemak sehat Omega-3 yang sangat berguna untuk perkembangan otak.

    Memang secara deskriptif belum bisa dijelaskan kenapa ASI bisa meningkatkan IQ dan kemampuan verbal seorang anak. Menurut Prof Kramer, kemungkinan adalah kontak fisik dan emosional pada saat menyusui membuat bayi mendengar banyak kata dari ibunya.

    Namun, dengan memberikan ASI bukan berarti Anda langsung bisa memiliki anak dengan IQ seperti Einstein. IQ hanya meningkat sekitar 3-4 poin saja. Poin utama tetap pada pendidikan yang diberikan keluarga dan interaksi antara ibu dan anak.

    Banyak cara yang bisa dilakukan oleh ibu untuk membangun kemampuan kognitifnya, "bermain dengan anak, rajin mengobrol dengan anak, membaca bersama anak, memberikan makanan kaya nutrisi, memberikan aktivitas fisik, dan tidak merokok, semua hal itu bisa menstimulasi perkembangan kognitif si kecil," tutup Prof Kramer.